Jakarta — Ribuan umat Buddha memadati kawasan Mega Glodok Kemayoran (MGK) dan Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat, dalam rangkaian acara GEMA WAISAK PINDAPATA NASIONAL 2025, Minggu pagi (4/5/2025). Kegiatan tahunan yang digelar untuk ke-14 kalinya ini menjadi bagian dari perayaan Hari Trisuci Waisak 2569 BE/2025.

Mengusung tema “Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa”, acara ini bukan sekadar seremoni keagamaan, tetapi juga menegaskan komitmen umat Buddha terhadap pelestarian budaya, aksi sosial, dan kepedulian lingkungan.

Diselenggarakan oleh Sangha Theravada Indonesia (STI) bersama unsur Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI) seperti Majelis Agama Buddha Indonesia (MAGABUDHI), Wanita Theravada Indonesia, (WANDANI), (PATRIA), dan Pemuda Theravada Indonesia (ASTINDA), kegiatan ini melibatkan 52 Bhikkhu dan lebih dari 800 panitia.

Acara ini dihadiri Menteri Agama (Menang) Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, Gubernur DKI Jakarta, Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo M.M, Dirjen Bimas Buddha Supriadi, Wali Kota Jakarta Pusat Drs. Arifin, Anggota DPRD dan para tokoh lintas agama.

Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin mengapresiasi semangat kebersamaan dan toleransi yang tercermin dalam kegiatan umat Buddha ini. Ia menyebut Pindapata sebagai simbol kerendahan hati, kesederhanaan, dan penguatan hubungan antara umat dan para bhikkhu.

“Peringatan Waisak bukan hanya milik umat Buddha, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi seluruh masyarakat Indonesia tentang pentingnya kedamaian, kasih sayang, dan kebijaksanaan,” ujar Menag.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung turut menyampaikan dukungannya terhadap pelestarian nilai-nilai budaya dan spiritual seperti Pindapata. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di ibu kota.

Ketua Pelaksana, Kevin Wu, menyampaikan bahwa Pindapata menjadi momentum spiritual sekaligus sosial yang membawa pesan cinta kasih dan kebersamaan lintas generasi.

“Melalui GEMA WAISAK, kami ingin menyampaikan pesan cinta kasih, keberagaman, dan kepedulian lintas generasi,” ujar Kevin yang juga anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Umat yang hadir berdana secara langsung kepada para Bhikkhu atau melalui “Lembar Pavarana”, sarana berdana empat kebutuhan pokok Bhikkhu agar lebih efektif dan tepat sasaran.

Selain itu, panitia juga menyediakan pengobatan gratis di area dalam gadung Mega Glodok Kemayoran (MGK) Kemayoran Jakarta Pusat, untuk masyarakat umum.

Semarak acara makin terasa dengan penampilan seni dan budaya dari berbagai latar belakang diantaranya, Ondel-ondel, Gambang Kromong, dan Pencak Silat dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta serta Barongsai dari Boen Tek Bio & Vihara Budi Mulia dan kesenian dari Pondok Pesantren Al Hamid, yang turut mempererat harmoni lintas iman

Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, WANDANI turut menggelar aksi penuangan Eco Enzyme sebagai simbol cinta terhadap bumi dan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari MGK Kemayoran, Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK), TNI-Polri, Satpol PP, Dinas Gulkarmat, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, hingga relawan Dharmapala Nusantara.

Sebagian hasil dana Pindapata juga akan disalurkan untuk berbagai program sosial, sebagai kontribusi umat Buddha kepada masyarakat luas.

“Semoga gema kebajikan ini menyebar luas ke seluruh penjuru Tanah Air dan menggugah hati masyarakat untuk terus berbagi, menjaga budaya, dan mencintai bumi.” tutup Kevin Wu. (Ram)