JAKARTA – Debat publik terakhir menjelang Pilkada yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Berau untuk kedua Pasangan Calon (Paslon) Bupati Berau Madri Pani – Agus Wahyudi (MP-AW) dengan Sri Jurniasih Mas – Gamalis (Sragam) berlangsung di Studio Kompas TV pada Sabtu (16/11/2024).
Dalam debat tersebut adu gagasan mengusung tiga tema besar, terkait persoalan lingkungan, ekonomi, dan infrastruktur. Setalah debat dibuka diawali dengan paparan visi misi dan program unggulan yang dilakukan oleh kedua Paslon Bupati Berau Madri Pani dan Sri Juniarsih Mas.
Seiring berjalannya debat ini, pada sesi kedua, terdapat pertanyaan dari Panelis untuk Paslon MP-AW, terkait peningkatan UMKM dan ekonomi kreatif yang berjumlah kurang lebih 14 ribu pelaku.
Terkait hal ini dijawab Madri Pani dengan mengatakan bahwa pembuat produk-produk UMKM akan diberikan bantuan permodalan. Agar dapat menjaga produktivitas para pelaku usaha.
“Kami akan membuat informasi terpadu terhadap UMKM dengan konsultasi gratis terhadap para pelaku UMKM. Kemudian, membuat aplikasi dalam rangka membantu UMKM yang bernama aplikasi Berau Kita,” ujar Madri Pani.
Selain itu Madri Pani menambahkan tentang permasalahan yang ada dalam pariwisata di Kabupaten Berau. Seperti, banyaknya wisatawan yang tidak menggunakan transportasi dari lokal Berau. Namun, malah menggunakan transportasi dari luar daerah.
“Maka perlu dibentuknya satu pintu agar semua terakomodir, agar dapat tersaring wisatawan yang berasal dari luar,” jelasnya.
Kendati demikian, dalam debat ini calon Wakil Bupati Berau nomor urut 1, Agus Wahyudi menyampaikan, agar ke depannya pihaknya dapat fokus terhadap persoalan infrastruktur yang berada di wilayah terpencil. Terkait hal ini, MP-AW membawa program pembangunan infrastruktur yang berkeadilan.
“Jangan hanya berfokus kepada pembangunan infrastruktur jalan. Akan tetapi, perlu diperhatikan pula bahwa terdapat beberapa daerah yang masih belum tersentuh terhadap infrastruktur air dan listrik,” imbuhnya.
Sementara terkait listrik, walaupun dibilang kewenangan pusat. Tapi MP-AW akan membuat dan membangun listrik berbasis pendesaan, demikian juga dengan pembangunan infrastruktur air.
“25 wilayah terpencil yang tidak tersentuh oleh permasalahan air dan kelistrikan. Maka permasalahan terkait listrik yang tidak bisa tersentuh PLN inilah yang akan kami jangkau. Bagaimanapun caranya wilayah-wilayah tersebut harus mendapatkan aliran listrik dengan berbagai cara, salah satunya tenaga surya,” sambungnya.
Selain itu, dia menyinggung persoalan pendapatan daerah dari pariwisata. Hal itu dikarenakan menurut Paslon nomor urut 1, tidak ada peningkatan pendapatan daerah melalui pariwisata.
Karena yang ada hanya pendapatan melalui perangkat-perangkat yang ada di daerah wisata seperti restoran. “Sepengtahuan saya tidak ada pendapatan yang berasal dari pariwisata secara langsung,” tandasnya.
Sebelum debat ini berakhir, dalam penutupnya MP-AW berkomitmen akan melakukan pembangunan yang merata baik di perkampungan hingga perkotaan. “Menyala Abangku”. (Samsul)
Tinggalkan Balasan