SAMARINDA – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) se Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) ke-12, di Gedung Kesbangpol Provinsi Kaltim, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1, Samarinda pada Rabu (22/5/2025).
Acara yang diikuti sekitar 150 peserta dari 13 Kabupaten dan kota se-Kaltim, dengan semangat memperkuat persatuan dan mendukung program strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, termasuk program GratisPol, dalam rangka menuju Generasi Emas Kaltim 2045.
Rakor yang dibuka Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sirajuddin, mewakili Gubernur Kaltim Dr. H. Rudi Mas’ud dalam sambutannya menyatakan pentingnya peran FPK dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah keberagaman masyarakat Kaltim.
Ketua FPK Provinsi Kaltim, Dr. H. Syahrie Ja’ang, SH., M.Si., MH., dalam paparannya mengusung tema “Melestarikan Empat Konsensus Berbangsa dan Bernegara di Era Digitalisasi”. Menurutnya nilai-nilai Pancasila, kebersamaan, gotong royong, serta kearifan lokal harus terus ditanamkan di masyarakat, terutama menghadapi tantangan sosial dan digital saat ini.
Sementara Kepala Badan Kesbangpol Kaltim, Drs. H. Sufian Agus, M.Si., bersama Kabid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Bakesbangpol, Sarifuddin, juga memberikan laporan pertanggungjawaban atas kegiatan FPK serta memimpin dialog interaktif dengan para peserta.
Dialog ini melibatkan tokoh-tokoh dan akademisi yang menyoroti pentingnya keberadaan FPK dalam menjaga persatuan, terutama menjelang perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim yang membawa dinamika sosial yang kompleks.
Kaltim, yang dikenal sebagai “Indonesia Mini”, memiliki keanekaragaman budaya, hayati, serta sumber daya alam yang melimpah. Hal ini membuat peran FPK semakin strategis dalam memelihara stabilitas dan keharmonisan masyarakat.
Dalam konteks ini, FPK se-Kaltim menyatakan komitmennya mendukung penuh program GratisPol, yang digagas oleh Gubernur Rudi Mas’ud, sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan inklusif.
Mengakhiri pemaparannya, Syahrie Ja’ang menyampaikan pesan kebangsaan yang dibingkai dalam pantun. “Makan pagi jangan lupa ambil buah, Ada semangka ada juga pepaya. Jangan pernah lelah dan menyerah, untuk membangun Kaltim tercinta”.
Selain itu Syahrie Ja’ang juga mengutip dua kutipan inspiratif dari tokoh dunia dan nasional.
“Jangan tanyakan apa yang bisa negara berikan untukmu, tapi tanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk negaramu,” karya John F. Kennedy.
“Negara Republik ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke,” Bung Karno. (Dedi)