BERAU – Kuat dugaan terjadi konspirasi antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan kontraktor dalam memanupilasi serta rekayasa data laporan realisasi dibalik mulusnya pencairan anggaran senilai Rp6,7 miliar, untuk pekerjaan penanganan danau, di depan kantor Camat Teluk Bayur, Kabupaten Berau.
Meskipun pekerjaan, pekerjaan danau kawasan Teluk Bayur telah berhenti dikerjakan, tapi kelihatan belum rampung alias mangkrak. Padahal anggaran total biaya proyek senilai Rp 6.761.000.000.00 bersumber dari dana DBH Sumber daya Alam Kehutanan dana reboisasi, diduga terlah berhasil sepenuhnya dicairkan oleh Kontraktor CV Aulia Jaya berdasarkan SKPD tanggal 27 September 2023 lalu.
Sesuai pengamatan media ini dilokasi pada Sabtu (7/9/2024) lalu, tampak seluruh item pekerjaan hanya berupa, penyusunan batu alam, danau dan taman dilokasi tersebut tampak belum selesai dikerjakan, alias mangkrak. Karena sebahagian tanahnya masih longsor, sebagian paping bloknya juga tidak sempurna dikerjakan, dan taman terbuka hijaunya tidak ada. Sehingga menimbulkan pertanyaan bagi para pewarta.
Terkait hal itu Camat Teluk Bayur Edi Baskoro buka suara kepada beberapa media yang mempertanyakan proyek tersebut. Menurutnya, pihaknya telah mempertanyakan kelanjutan proyek tersebut kepada pihak PU maupun pihak kontraktor.
“Saat musrembang di bulan Maret 2024, saya sempat mempertanyakan dihadapan Bupati dan OPD terkait, termasuk proyek danau kawasan Teluk Bayur, yang harapannya jangan sampai terputus, sangatlah disayangkan kalau dibiarkan tidak dilanjutkan penyelesaiannya. Karena danau tersebut bisa juga menjadi destinasi wisata bagi masyarakat Teluk Bayur kedepannya,” ujar Edi seperti dikutip dari Derapkalimantan.com pada Kamis (12/9/2024).
Menurut Edi selaku Camat Teluk Bayur pihaknya masih menunggu dari PU bidang sumber daya air karena hingga saat ini belum ada respon atau khabar dari pihak PU itu sendiri.
“Proyek danau tersebut belum tuntas, atau masih setengah tuntas, karena masih banyak sana sini yang pengerjaannya belum tuntas. Seharusnya sudah tuntas melihat dari besaran anggaran yang ada, ujarnya.
Namun untuk lebih jelasnya kata Edi yang dapat menjelaskan adalah pihak kontraktor atau OPD terkait, begitu juga untuk kelanjutan pengerjaannya. Dirinya sebagai Camat Teluk Bayur sendiri belum mengetahui apa permasalahan yang terjadi sehingga proyek danau kawasan Teluk Bayur belum juga di tuntaskan oleh pihak kontraktor.
Bungkam
Sayang hingga berita ini diturunkan, sebagai PPK Miko bungkam. Karena tidak merespon konfirmasi baik melalui Whatsaap maupun telpon. Padahal pesan Whatsaap tersebut sudah contreng dua dan ketika di hubungi telponnya juga berdering namun tidak diangkatnya. Selain itu pihak pewarta juga sudah berusaha menyambagi kantornya, tapi Miko tidak berada ditempat.
Sedangkan Jainal yang diduga sebagai kontraktor menyatakan dirinya tidak pernah mengerjakan proyek danau di depan kantor Camat Teluk Bayur tersebut.
“Saya belum pernah kerja disana. Coba kordinasikan sama dinas terkait. Terimakasih,” pungkasnya saat dikonfirmasi via Whatsaap pada Senin (9/9/2024) lalu. (Dedi/Amri)